sumber : http://jokowarino.id/teknik-dan-panduan-cara-budidaya-ikan-bandeng/
Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang digemari selain tuna dan. Budidaya ikan bandeng juga merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai jual tinggi disamping udang dan lobster.
Ikan memiliki nama Latin Chanos chanos Forsk ini selain rasanya yang enak juga mengandung berbagai macam nutrisi yang baik bagi tubuh. Ikan ini tak hanya diminati oleh konsumen lokal, namun juga banyak di ekspor ke negara-negara lain.
Tak heran ikan jenis ini banyak diminati untuk dibudidayakan karena profit yang didapat terbilang cukup tinggi. Untuk memulai bisnis budidaya ikan bandeng, sebaiknya mengenali dulu karakteristik ikan bandeng dan bagaimana proses pembudidayaannya.
- Pembibitan
Untuk bisa menghasilkan bibit atau benih yang unggul, maka diperlukan juga indukan yang memiliki kualitas unggul. Indukan yang unggul bisa dikenali dari bentuknya yang normal dan berat serta panjangnya yang ideal. Indukan yang baik memiliki susunan sisik yang teratur, licin, dan mengkilap. Indukan yang baik juga memiliki pergerakan yang lincah dan sebaiknya sudah berumur 4 sampai dengan 5 tahun.
Untuk mendapatkan bibit sebelumnya induk harus dilakukan pemijahan dengan mencampurkan indukan jantan dan betina. Setelah itu sel sperma akan membuahi sel telur dalam air dan menghasilkan telur yang siap menetas. Pemijahan sebaiknya dilakukan di kolam kusus agar telur-telur tidak rusak.
Penetasan telur biasanya terjadi setelah 24 sampai 26 jam setelah dilakukan pemijahan. Setelah telur menetas segera harus mendapat perawatan yang ekstra. Perawatan bisa dilakukan dengan cara pemindahan ke kolam pemeliharaan dan diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton bisa dilakukan dengan cara memberikan pupuk dan kapur pada kolam sebelum benih dipindah ke kolam.
- Pembesaran
Tahap kedua yang harus dilakukan dalam proses budidaya ikan bandeng adalah pembesaran. Untuk memulai proses pembesaran, harus dipersiapkan terlebih dahulu kolam pembesaran. Persiapan kolam meliputi pencangkulan atau penggemburan, pengapuran, pemupukan, dan pengelolaan air.
Setelah kolam siap, bibit ikan atau nener bisa langsung dipindahkan pada kolam pembesaran. Pemindahan harus diawali dengan proses adaptasi agar nener menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Tahap yang satu ini harus dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak mati.
Setelah itu ikan bandeng harus diberi makan secara teratur. Karena ikan bandeng termasuk hewan pemakan tumbuhan, maka sebaiknya sering-sering diberi pakan tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan yang disukai bandeng adalah lumut dan ganggang. Lakukan pemberian makan secara teratur setiap harinya.
- Perawatan
Perawatan ikan bandeng selain diberi makan secara teratur, juga harus dihindarkan dari berbagai macam hama dan penyakit. Penyakit yang biasanya menyerang ikan bandeng adalah parasit dan jamur. Untuk mengatasinya bisa dengan cara pembersihan atau sterilisasi kolam ikan. Untuk panennya bisa disesuaikan dengan permintaan pasar.
Sekian Sharing dari saya Gaes :-)
0 comments:
Post a Comment