sumber : http://jokowarino.id/pertanian-ikan-berkelanjutan-strategi-perikanan-yang-tepat/
Rata-rata ikan budidaya mengubah umpan makanan dimakan menjadi material tubuh seefisien unggas, membuat mereka menjadi pilihan yang menarik untuk memperluas cadangan protein hewani secara global. Namun, seperti semua bentuk produksi pangan, budidaya bukan tanpa dampak lingkungan.
Menciptakan Makanan Masa Depan yang Berkelanjutan. Slogan ini disampaikan untuk mengembangkan strategi untuk memberi makan secara berkelanjutan 9 miliar orang pada tahun 2050. Pertimbangan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan untuk datang. Permintaan dunia untuk ikan terus berkembang. Ikan dan kerang saat ini merupakan seperenam dari protein hewani yang orang konsumsi secara global.
Sebagai menangkap ikan liar global yang mencapai puncaknya pada tahun 1990-an, budidaya-ikan atau pertanian-telah berkembang dengan pesat untuk memenuhi permintaan ikan dunia, lebih dari dua kali lipat produksi antara tahun 2000 dan 2012. New penelitian menunjukkan bahwa produksi perikanan budidaya akan perlu lebih dari dua kali lipat lagi antara sekarang dan 2050 untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan populasi.
Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Lingkungan Budidaya Perikanan, meneliti jejak lingkungan budidaya hari ini dan mengeksplorasi berbagai skenario pertumbuhan budidaya untuk tahun 2050. Ini mengungkapkan beberapa strategi yang dapat mengurangi dampak lingkungan budidaya sementara juga memastikan bahwa budidaya ikan menyediakan lapangan kerja dan makanan bergizi untuk jutaan lebih orang.
Budidaya ini mulai booming pada 1990-an, beberapa kekhawatiran muncul seperti pembukaan hutan bakau untuk membuat jalan bagi tambak udang di Asia dan Amerika Latin, peningkatan penggunaan tepung ikan dan minyak ikan terbuat dari ikan laut liar, dan pencemaran air dan udang dan ikan serta penyebaran penyakit bagi ikan.
Industri aquakultur telah meningkatkan kinerja selama 20 tahun terakhir, memproduksi ikan ternak per unit tanah dan air serta menurunkan pangsa minyak tepung ikan dan ikan di budidaya, dan sebagian besar menghentikan konversi hutan bakau. Namun, dua kali lipat produksi perikanan budidaya lebih meningkatkan efisiensi industri bisa menyebabkan dua kali lipat dari dampak lingkungan. Dan kecuali industri aquakultur mampu meningkatkan produktivitas, terbatasnya ketersediaan lahan, air, dan pakan dapat menghambat pertumbuhan.
Berinvestasi dalam inovasi teknologi dan pengiriman. Budidaya perikanan adalah industri di dekade belakang ini setelah peternakan. Perbaikan dalam teknologi pembibitan, pengendalian penyakit, pakan dan gizi, dan sistem produksi berdampak rendah adalah daerah di mana ilmu dapat melengkapi pengetahuan tradisional untuk meningkatkan efisiensi saling terkait.
Berbagai inovasi dilakukan oleh petani, lembaga penelitian, perusahaan, atau pemerintah untuk peningkatan produktivitas di setiap bagian dunia. Fokus di luar pertanian. Kebanyakan peraturan budidaya dan skema sertifikasi fokus di tingkat petani individu. Tetapi memiliki banyak produsen di daerah yang sama dapat menyebabkan dampak-seperti lingkungan kumulatif sebagai polusi air atau ikan penyakit-bahkan jika semua orang mengikuti hukum.
Perencanaan tata ruang dan zonasi dapat memastikan bahwa operasi akuakultur tetap dalam kapasitas dukung ekosistem sekitarnya dan juga dapat mengurangi konflik pemanfaatan sumberdaya. Bergeser insentif untuk menghargai keberlanjutan. Berbagai kebijakan publik dan swasta dapat memberikan insentif petani untuk berlatih budidaya yang lebih berkelanjutan.
Pemerintah juga telah memberikan pinjaman bunga rendah dan pembebasan pajak untuk skala kecil petani-membantu mereka mengadopsi teknologi baik yang meningkatkan produktivitas, mengurangi tekanan untuk membuka lahan baru. Memanfaatkan teknologi informasi terbaru. Kemajuan dalam satelit dan teknologi pemetaan, pemodelan ekologi, data yang terbuka, dan konektivitas berarti bahwa sistem pemantauan dan perencanaan tingkat global yang mendorong pengembangan aquakultur berkelanjutan sekarang dimungkinkan.
Salam bahari yang lestari ya gaes... :-)
0 comments:
Post a Comment