sumber : http://jokowarino.id/cara-membuat-kolam-dari-tanah-untuk-kolam-ikan-lele/
Selain ikan nila, ada satu lagi ikan primadona orang Indonesia, yakni ikan lele. Konsumsi masyarakat Indonesia akan ikan lele terbilang sangat tinggi. Selain itu permintaan ikan lele untuk kebutuhan lain juga tak kalah fantastis.
Oleh sebab itu peminat usaha budidaya lele juga tinggi. Mengingat caranya yang mudah dan profit atau keuntungan yang didapat lumayan tingg. Ikan lele merupakan salah satu ikan yang bisa hidup di berbagai macam media mulai dari jaring apung, kolam semen, sampai dengan kolam terpal dan kolam tanah.
Salah satu jenis kolam yang banyak diminati oleh pembudidaya lele adalah kolam tanah. Kolam ini dipilih karena selain biaya produksinya mudah, juga memiliki nilai tambah tersendiri. Nilai tambah tersebut adalah pakan alami untuk ikan lele.
Ya, mengingat ikan lele adalah hewan omnivora, maka segala jenis makanan mulai dari sayur dan hewan akan dimakannya. Dengan menggunakan kolam tanah, akan banyak hewan dan tumbuhan yang hidup secara alami. Makhluk hidup tersebutlah yang akan menjadi makanan alami untuk lele, sehingga mengurangi jumlah pakan buatan yang dibutuhkan.
Untuk membuat kolam tanah, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan. Tahap tersebut adalah:
1. Pengeringan
Kolam tahan bisa dibuat dengan cara melakukan penggalian terhadap tanah menggunakan bantuan cangkul atau alat bantu lainnya. Biasanya kolam dibuat dengan bentuk kotak. Untuk ukurannya disesuakain dengan kebutuhan.
Setelah kolam tanah selesai dibuat, disarankan untuk tidak menggunakannnya secara langsung. Namun harus melalui tahap pengeringan terlebih dahulu. Pengeringan ini dilakukuan dengan tujuan untuk membunuh mikroorganisme jahat yang menjadi penyebab sumber penyakit lele.
Kolam tahan bisa dibuat dengan cara melakukan penggalian terhadap tanah menggunakan bantuan cangkul atau alat bantu lainnya. Biasanya kolam dibuat dengan bentuk kotak. Untuk ukurannya disesuakain dengan kebutuhan.
Setelah kolam tanah selesai dibuat, disarankan untuk tidak menggunakannnya secara langsung. Namun harus melalui tahap pengeringan terlebih dahulu. Pengeringan ini dilakukuan dengan tujuan untuk membunuh mikroorganisme jahat yang menjadi penyebab sumber penyakit lele.
Pengeringan ini biasanya dilakukan dalam waktu 3 sampai 7 hari. Diamkan kolam di bawah terik matahari sampai permukaan tanah terlihat kering dan pecah-pecah. Setelah dirasa kering, selanjutnya tanah harus dibalik menggunakan cangkul untuk menjaga kegemburannya.
Selain itu pembalikan tanah juga bertujuan untuk menghilangkan gas beracun yang tertimbun dalam tanah. Setelah semua proses tadi selesai, langsung bisa masuk ke tahap selanjutnya.
2. Pengapuran dan Pemupukan
Setelah kolam tanah siap, tahap selanjutnya adalah pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan membunuh patogen jahat yang ada dalam kolam. Pengapuran ini biasanya menggunakan kapur berjenis dolomit atau kapur tohor.
Setelah kolam tanah siap, tahap selanjutnya adalah pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan membunuh patogen jahat yang ada dalam kolam. Pengapuran ini biasanya menggunakan kapur berjenis dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran ini dilakukan dengan cara ditebar secara merata ke seluruh permukaan kolam. Yang harus diperhatikan adalah dosisnya. Untuk 250 sampai 750 gram kapur bisa untuk satu meter persegi, dan berlaku kelipatannya.
Selain pengapuran juga harus dilakukan pemupukan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air yang nantinya akan menjadi pakan dari si lele. Pemupukan bisa dilakukan menggunakan pupuk organik (kandang atau kompos) ditambah urea dan TSP. Dosis untuk pupuk kolam ikan lele adalah 250 hingga 500 gram per meter perseginya.
3. Pengaturan Air
Setelah kolam siap, selanjutnya langsung diisi air secara bertahap. Pertama isi kolam menggunakan air dengan ketinggian 30 sampai dengan 40 cm dan diamkan selama satu minggu, dan biarkan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Sinar matahari akan mempengaruhi pertumbuhan biota air sehingga lebih subur.
Setelah kolam siap, selanjutnya langsung diisi air secara bertahap. Pertama isi kolam menggunakan air dengan ketinggian 30 sampai dengan 40 cm dan diamkan selama satu minggu, dan biarkan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Sinar matahari akan mempengaruhi pertumbuhan biota air sehingga lebih subur.
Setelah itu isi kembali dengan air sampai ketinggian 100 hingga 120 cm. Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang biasa digunakan. Ukuran juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah melewati beberapa tahap tersebut, kolam tanah bisa langsung diisi bibit ikan lele.
Monggo di coba gaes... :-)
0 comments:
Post a Comment